Kamis, 31 Juli 2008

kita butuh kuota nggak sih?

kita butuh quota edisi revisi... setelah kulihat, ini posting kok jadinya panjang banget ya. buat yang mau baca, sebelumnya maaf ya:)



Nemu tulisan bagus ini pas lagi iseng2 blog walking. Wah, posting yang menarik sekali. Jadi pingin ikutan membahas perempuan (sebenernya sudah lama mau nulis ini, tapi ketunda terus;p). bedanya sama tulisan itu, yang mau kubahas disini itu tentang kuota di legislative (secara aku basicnya ilmu politik gituh)

Is quota necessarily needed? Sebenernya, kita butuh2 amat quota nggak sih?
Well, jadi begini, ada dua kubu, yang pro dan kontra quota.

Dasar dari mereka yang kontra quota adalah -apalagi kalau bukan- prinsip utama demokrasi, equal opportunity. Sejatinya, equal opportunity adalah kesempatan yang sama yang diberikan kepada setiap warga Negara, termasuk perempuan. Just so you know ya guys, perempuan di Indonesia itu termasuk kategori mereka yang beruntung karena Negara menjamin hak pilih mereka sejak pemilu pertama! Coba cari negara besar demokrasi manapun, hampir tak ada fakta sefantastis ini. So, secara teknis, wanita Indonesia punya start yang sama. Demokrasi itu mengatur PROSEDUR dan bukan HASIL. Equal opportunity dan freedom of choice adalah prosedur utama. Jika hasilnya perempuan memang ‘kalah bersaing’ dengan laki2, itu satu kondisi yang harus diterima. Lagipula, quota adalah bentuk peng-istimewa-an untuk perempuan, dan hal itu adalah diskriminatif untuk kalangan non perempuan (pria2 tulen dan pria2 yang mengaku perempuan dan tidak jelas kategorinya ;p). Di sisi lain, persoalan quota akan mereduksi hal2 lain - visi,misi,gagasan, wawasan dan kecapakan individual- yang nyata2 bisa jadi political consideration. Toh tidak ada bukti empiris bahwa keterlibatan perempuan akan otomatis memperbaiki citra dan kinerja institusi. Jika meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik adalah agenda utama, maka yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran dan kecakapan politik perempuan. Konstitusi sudah menjamin, start sudah sama, masa masih perlu diistimewakan?.

Sedangkan mereka yang pro quota mempunyai pandangan yang –tentu saja- lain. Satu, Demokrasi tidak melulu mengusung masalah prosedur tapi juga keterwakilan. Apa iya demokratis kalau setengah dari jumlah populasi tidak terwakilkan? (perempuan di Indonesia jumlahnya 52% dari total populasi kalo nggak salah). Penetapan quota justru harus dilihat sebagai upaya untuk menutupi kekurangan demokrasi. ya, you know lah, demokrasi kan seringkali meminggirkan kepentingan kelompok minoritas (minoritas dalam hal power lo, bukan kuantitas). Dua, quota bukan bentuk pengistimewaan atas perempuan tapi merupakan solusi dan bentuk recovery bagi perempuan. Memang secara teknis perempuan punya start yang sama dengan laki2. Tapi secara historis kan tidak. Kita (I mean, perempuan) kelewat lama hidup dalam system patriarki yang memarjinalkan perempuan. Jika system politik tidak didesain secara sengaja memasukkan perempuan, sampai 50 tahun lagi juga pasti masih begini keadaannya. Bagaimana dengan persaingan terbuka? Okelah equal opportunity, tapi ini sama saja dengan kasus david bertarung dengan goliath, atau pelanduk bertarung dengan gajah. I know there was a miracle. David won the battle. But here in real life, miracle is not PMS that comes monthly, regularly, and same for every women. While pelanduk? Well, it never to be seen that pelanduk defeats gajah (eh, pelanduk itu bentuknya kek mana sih? Haha, gak tau;p). um.. tapi ini bukan berarti mereka yang pro quota menganggap perempuan seperti pelanduk lo. It is just.. kind of analogy I guess.

Jadi begitu, pendapat yang sama reasonable-nya menurutku. Tapi, yang harus dilihat disini adalah, bisakah quota menjadi solusi? Menurutku, lepas dari semua plus-minus quota, kita memang butuh apa yang namanya special treatment buat perempuan. Nggak adil rasanya membiarkan fenomena politik yang tidak menyisakan ruang untuk perempuan. Dalam seleksi internal prtai politik misalnya, hampir tidak ada kebijakan untuk mengikutsertakan perempuan. Baru setelah ada UU no. 12/2003, partai menyertakan 30% quota dalam pencalonan caleg. Itupun dengan penempatan perempuan di nomor sepatu yang kecil tingkat keberhasilannya. Dan nyatanya, banyak juga partai yang nggak peduli sama quota karena UU tersebut tidak mengikat dan KPU sebagai pelaksana tidak berwenang memberikan punishment. Jadi bisa dibilang, parpol itu ogah2an banget mengurusi quota. Parpol gitu loh.. Kalau elemen terpenting saja tidak punya gender awareness, gimana sama yang lain? Makannya, menurutku, lepas dari kesan istimewa yang mungkin ditimbulkan, quota itu tetep penting, terutama di legislative. Membangun iklim politik yang women friendly kan baiknya dimulai dari badan perwakilan, biar efeknya menyebar ke yang lain. Semacam Spill over effect lah.. (ini apa ya?).

Sekarang ini, aku cukup senang kalo dimana2 mendengar perempuan yang kontra quota (terutama yang muda) bilang: itu artinya cewek dianggap nggak bisa bersaing. Padahal kita MAMPU kok. Under estimate banget. kita itu nggak butuh dikatrol2 segitu rupanya). Alhamdulillah, berarti kita makin tough. Tapi yang harus dipahami dalam konteks politik adalah, segalanya sangat complicated dan penuh intrik (ciee). Bersaing sama laki2 dalam masalah IPK atau ranking mah cincai. Tapi bu, kebayang nggak sih bersaing dalam perebutan kursi anggota legislative? Bok, susah tau! Akan makan banyak halaman kalau aku bahas bagaimana posisi calon perempuan, tapi intinya, tanpa external support seperti quota, akan sangat susah mengusahakan keterwakilan yang cukup di dewan. Duh, penting banget ya tu? Seperti yang sudah kubilang, cukup keterwakilan di dewan akan menciptakan iklim gender yang lebih seimbang. Lebih jauh lagi, ada korelasi positif antara keterwakilan perempuan dengan penurunan tingkat korupsi (Ann towns. 2003. Women Governing…). Itu memang nggak bisa dibuktikan secara mutlak, tapi contoh kasusistik di beberapa negara Scandinavia bisa lah dijadikan inspirasi.

Oke quota itu penting, tapi apa itu akan menyelesaikan problem secara tuntas? Ada baiknya kita menengok pada kasus Bangladesh yang perempuan di parlemen-nya dipanggil “30 sets of jewelries”. For me, the term of 30 sets jewelries is definitely disgracing and irritating. Tapi memang begitu kenyataannya disana, perempuan yang ‘didudukkan’ di parlemen kebanyakan adalah ibu rumah tangga dan istri elit yang rendah political will-nya. Kurasa, ada konspirasi deh untuk tidak menempatkan perempuan dengan background politik yang kuat (model begitu biasanya nyolotan sih). Kasus tadi jelas menunjukkan kalaupun jumlah minimum sudah terwakili, masalah tidak secara otomatis terhapuskan. Lha, kalau gitu, kenapa ngotot2 quota segala? Ya sabar dong bu…. Kita kan nggak mungkin ngarepin panen mangga hari senin sementara bijinya baru kita tanam hari ahad. It takes time and support. Keberhasilan swedia menjadi negara dengan tingkat kesejahteraan ibu-anak paling tinggi di dunia, misalnya, kan tidak dicapai dalam tempo ‘another blink of an eye’, sekedipan mata. Awalnya mereka juga kesulitan menerapkan quota. Setelah berhasil mencapai quota pun, wanita ‘Cuma’ ditempatkan di pos2 domestik; gizi dan kesehatan, reproduksi, dan pendidikan. Nggak ada kans untuk duduk di pos yang lebih strategis seperti financial atau international affairs. Tapi ternyata, itu ada hasilnya di bebarapa tahun kedepan. Swedia sekarang punya kebijakan yang friendly buat ibu2. Kemudahan cuti hamil, melahirkan dan tunjangan anak, misalnya, yang ujung2nya peningkatan SDM juga. Laki2 manalah kepikiran ngurusin undang2 cuti hamil. Nggak nyalahin, wong memang bukan fitrahnya. Itulah makannya perwakilan perempuan penting, biar kepentingan perempuan juga tersalurkan. Ini juga pelajaran moral buat para bapak. Kalo istrinya mau nyalon, mbok ya jangan langsung over reacted (nyalon caleg lo, bukan nyalon mau creambath.homonim banget nih. maaf ya). Perempuan punya naluri yang bakal tetep muncul dimanapun kok. This I know for certain.

Jadi, kalau aku harus mengambil satu kesimpulan, quota itu penting. Kepentingan perempuan perlu tersalurkan dan terpenuhi dengan baik. Soalnya, masalah perempuan itu banyak dan panjang efeknya. Kalau bisa sih, quota jangan dilihat sebagai bentuk pengistimewaan atas perempuan (meskipun kalau ada yang kekeuh berpendapat begitu ya monggo saja). Lebih realistis kalo quota dianggap sebagai recovery dan kompensasi atas marginalisasi perempuan yang sudah kelewat lama. Di lain sisi, quota juga bukan short cut untuk menyelesaikan masalah. It needs a lot more than quota to clean up the nation’s mess. Nah, quota itu stepping stone- nya saudara-saudara! Stimulant..dan bukan hasil akhir. Go women! Because it is not the prerogative of men alone to bring the light to the world…

(posting kali ini banyak di inspirasi sama paper NZZ tentang implementasi quota. despite her really messy attitude, i adore her so, haha)

tentang nyonyamuda





Secara singkat, di posting sebelumnya, sudah dibahas tantang kedekatanku dengan Dita Nury Vanessa, a.k.a Inez, a.k.a nyonyamuda. She is, btw, officially a Qatari now! Dan sebelum pergi, cah gendeng satu ini rupanya sempat menyiapkan sesuatu yang manis buat aku.


Duh, lumayan terharu juga sih... selama ini, Kita kebetulan bernaung di provider GSM yang sama. Provider yang dikit2 ngasih bonus. Telpon 2ribu, bonus sms. Sms 10 kali bonus lagi. Jadilah dia itu partner sms ku dan aku partner sms-nya. Pas dia sudah berangkat ke Qatar, yah, ilang deh partner smsan gw..


By the way, Yang dia kasih itu foto pas akad nikahnya dia (foto threesome. Aku, dia, suaminya). Setelah kuamati dengan lebih seksama, kok bungkus kadonya rasanya aku pernah lihat ya?.





Kilihat lagi, dan kubaca baik2 tulisannya.

Semakin aku yakin kalo aku pernah liat itu dimanaaa gitu..

Um….kayaknya aku tau deh..


Dan TERNYATA, nyonyamuda bungkus kado buat aku pake BUNGKUS SEPATU GOSH. Oh Tuhankyu… mawut memang sudah sifat dasarnya. Dan rupanya, pernikahan tidak bisa menyelamatkan dia dari kemawutan:D. bayangin! aku langsung ngakak bareng tiya yang kebetulan lagi nginep ditempatku.



Yo olooh..sampe sekarang pun, aku masih agak takjub dengan keputusannya membungkus kado pake bungkus sepatu. Nggak sekalian aja bungkus obat nyamuk? Lebih Reusable tuh.. haha.

Anyway, meskipun begitu, aku tetep kangen lho sama dia. Tapi ndak masalah, kan dia sudah tenang di alam sana (di Doha maksudnya) bersama dengan suami yang kok bisa2nya mukanya mirip banget :D. This even-posh-and-becks-should-envy couple (baca: pasangan yang posh ama becks aja kudu jeles) is currently seeking an apartment now. Really hope that you will find it soon, the one as homy as your karang lo (karang elo:D) house.



Minggu, 20 Juli 2008

p.s I love you

"friend is one who knows as you are,
understand where you have been,
accept who you have become,
and still gently invite you to grow"




oke, this posting is personally dedicated to these people... with whom i share my time, my laugh, my cries, and many more:). I'm probably not the best friend in the world, but trust me, I'll always try to be that one....

bahwa orang2 yang temenan nggak akan selamanya bareng, aku tau itu. tau banget. one day, kita toh bakal pergi sendiri2 juga. find the way to better future. well, sedih sih, tapi this is life. u can't stay like this forever. sebagai teman yang baik, sudah sepantasnya aku ada buat mereka pas mereka mau pergi. tapi karena banyak hal, aku nggak bisa ngenterin orang2 ini pas mereka ninggalin jogja. boro2 beliin souvenir, ketemu aja nggak sempet :(. sooo, through this posting, i would like to greet this remarkable people...

1. dimulai dari tante ellie aja yaa..

secara dia yang perginya paling 'pagi' ;p. can't say by words how much i miss her. she's my voice of inconscience, and i am her voice of inconscience, haha. ide beutifully messed up life juga dateng dari dia... a bit hard to describe her. complicated is her middle name:D. she has been my 'co-pilot' for years, dan tetap setia dengan aba2-nya "iyak, blakang kosong upichan! nggak ada mobil...ayo bablaasss". tiap orang yang kenal aku tau spion-ku itu nggak fungsi banget :D. tapi nggak masalah sih, secara ada tante yang jadi 'mata' di blakang :D. trimakasih sudah menjadi 'mata', menjadi orang yang mengingatkan pentingnya bersikap elegan, membagi ilmu hidup dan pengalaman, dan mengajari trik jitu penggunaan eye liner (kecepeten perginya bu! blum ahli make aku!). heppy exploring samarinda!.

2. koko pido

well, ini dia yang pamit gak bilang2. but that's okay.. pasti susah pamitan sama orang keren kek aku (oke, berlebiiih). koko pido is among the first friends of mine. secara kita bareng sejak jaman reguler sampe hijrah ke ic. first impression, 'ih, ni cowok lucu deh'. lama2, ilang 'lucu'nya gara2 keseringan nitip nama buat tugas (upi, aku ikut kelompokmu ya. titip nama doang tapi). hegh...boys, what a typical. koko pido is great debater. semuuua didebat. sampe perang mulut sama dosen (selantai 4 denger semuah..yang lagi solat ampe nggak konsen). sebagai lekong, bawelnya mantep deh.. he always has stories to say. always.. and that makes him the eternal MC forever.. for every occassions, he's always choosen as best 'victim' to handle the show. i'll miss him too,,but glad to know that he'll be back in august. insyaAllah with new and well, 'more complete' life ;p.

3. dewi kencan ....

as known as dewi kencana putri. ato puteer..ato jupe. well, although they may be similar at a glance, menurutku, si jupe bitchy nggak penting itu nggak worthy banget deh disamain kek putri. putri itu model putri2an banget deh. beauty, brain, behaviour completion. badan oke banget..otak pinter..humble juga. seru deh... deeply sorry that i couldn't be with u in the airport. masih di kampung buu... here i must say we're not too close as friend, but that doesn't lessen my intention to say that you are definitely great person.. with all that you have gained (juara lomba debat, beasiswa ke amrik, ipk juga diantara yang paling tinggi), you are still one of the most down to earth guys:).

4. dian 'ndut' ...

it's a bit funny to say..secara kenyataan, kau itu nggak gendut :). but we just love to call u that way, ndut.. dian ini punya semua syarat untuk disebut 'populer' :D. fans dimana2... cantik.. kulit putih, hidung mancung, mata bagus, rambut hitam panjang.. enchanting smile, fashionable look, and gadget up to date. a little miss u in last weeks before and after the graduation, but it doesn't matter. teman setia dari semester 3 sampe akhir pendadaran (terutama urus2an dengan laskar nzz lainnya, haha). i'm so glad to have u as my friends. lagi2 maaf nggak bisa anter kamu:(. that damn depkeu matter ruined my whole friday... yah, mau gimana lagi :(. then, have a happy life in new place ya jeung :). i'll miss our rumpi2 time, photo session and all the toilets conferences that we have done in last years... love you, seleb ic :).

5. nyonya muda gila ...

this is another my voice of inconscience:). that we were in the same school, kita nggak kenal2 gitu deh pas sma. maklum, beda kasta.. dia dengan gerombolan huru-hara-nya, dan aku dengan geng alim-patuh-kurang wawasan-ku (sigh..masa sma yang penuh kegelapan ;p). when we finally met in the same department, kita udah kek lem ketemu kertas. together forever lah...aku sampe berasa jadi anak ketiga-nya bu nurjanah... needless to say, she's the one with very dramatic life story. i feel so fortunate to be her best friend and be with her in all of her time.. sampai akhirnya nasib membawanya ke qatar dengan predikat 'fresh graduate dengan status marital: menikah". haha.. mbak ines itu salah seorang paling edan, cuek, moloran, dan nyleneh sejagat. it will take a day long to list her awful and freak attitudes, haha..


dan buat mbak galuh yang kemaren ultah... happy birthday,,,, akhirnya selesai pendadaran! wish you have a better, more colorful, and happier life.... i won't forget our before sleep conversations during the short visit jakarta 2007, hehe..

p.s, i love you all guys.... :) :) :)

Kamis, 17 Juli 2008

tiket tikeett...

aku suka sekali ninit yunita. dan ini adalah postingan favoritku. diambil dari blognya

then it is okay to be soft :)

Water is fluid, soft, and yielding
But water will wear away rock,
which is rigid and cannot yield.
As a rule, whatever is fluid, soft, and yielding will overcome whatever is rigid and hard
This is another paradox: what is soft is strong.
Lao-Tzu -

cantik!

ehm ehm.. CANTIK bukan?
(pembaca blog: hah? ampun..pede amat!).
huehehehehe..MEMANG!
(pembaca: edan pancen cah iki).
u can't go wrong with red lah pokoknya!
(pembaca:yakin gila ni cewek).
red is the best! apalagi yang sparkle..
(pembaca: heh? sparkle?)
jadinya kinclong2 gitu kalo kena sinar
(pembaca: *garuk2* kok tambah bingung ya?)
makanya aku beli!
(pembaca: apanya sih yang cantik? :/)
bros akyu doong....cantiiik kan?!
(pembaca: oalaaaahhh..)
hem..gak penting banget ya intro-nya? ha ha (ketawa jayus). maap atas intro gak pentingnya. maap juga kalo ter-iritasi sama model posting kali ini :D. jadi gini, aku beli bros itu dulu pas mau wisuda. ellie n hilda (dari skuadron blanja ic 2004) yang bantu pilihin -> thanks dear, you're the best!!. that has been my most favorite item ever since. setiap cewek yang liat itu (kuperhatiin) selalu berkomentar sama: iii...cantik banget brosnyaa?? (dengan mata bersinar senang). tapi selama ini, nggak seorang laki2-pun beranggapan itu cantik (pria punya selera kali ya? heu heu). kalo aku tanya: eh eh, ini cantik nggak? jawaban yang muncul biasanya; mm..rame amat pi... itu nggak berat yah?.. ih, ntar pada jatoh lo batunya.. dan hal2 nggak manis lainnya :D.
NAH, kemarin (16/7/2008), pas habis pulang seminar di pasca sarjana, aku satu lift sama pembicara, bapak dari bangladesh (ato pakistan? ato india? pokoknya tiga itu deh!) yang lucu, ramah, dan berperut buncit.
aku-yang sudah kucel secara itu sore2: hello....
bapak yang masih suka senyum: hello...
aku: nice seminar
bapak: thanks.. soo, young lady, what's that? (nunjuk ke bros cantik tadi)
aku: oh, it's my most favorite accessory :) (sambil senyum najong, HE SEES IT. yay!)
bapak: well, it's really cute (masih senyum ramah)
aku: waooww.....IT IS. good to know that a male creature knows its beauty (yay yay!)
bapak: come again? can't hear u..
aku: uhm..it's nothing
bapak: you have a good taste in choosing your accessory. see u..
khikhikhikhi..asiiikkkk...FINALLY. ada juga laki2 yang nyadar brosku CANTIK.. huehehehe..

woman...

woman was created from the rib of man,
not from his head to rule him,
nor from his feet to be walked upon,
but from his side to be equal,
near his arms to be protected,
and close to his heart to be loved
(unknown author)
what a sweet and fair poem:)

what's cool about gibran..

...
ketika kau bekerja, kau adalah seruling
dimana hati berbisik sepanjang waktu
dan berubah menjadi musik...

apakah kau memilih menjadi alang-alang yang bodoh dan sunyi
sementara semua hal yang lain menyanyi bersama?

kau selalu diberitahu bahwa bekerja adalah kutukan dan kesialan

tapi kukatakan,
bahwa bekerja adalah untuk memenuhi bagian dari mimpi dunia yang paling jauh
yang diberiakan padamu ketika mimpi itu lahir..
...

kahlil gibran, sang nabi

sedikit tentang gibran. well, i don't like him that much. susah dinikmati sih karyanya. my loveliest authors are mostly those with simple smart words, yet inspiring; umar kayam, pramudya ananta, dee, paulo coelho, ato hamsad rangkuti. while gibran? well, let's say, he is out of my list. tapi sang nabi baguus.. ya itu, karena kata2nya yang simple dan inspiring :)

memaafkan itu...

satu waktu, hubungan kamu dan teman kamu mendadak jauuh. u don't know what's wrong, and u decided to say sorry. sorry for the mistake that u didn't even know what that was... dan dia masih saja mendiamkan..

well, rasanya nyebelin deh...

padahal memaafkan kan tidak harus sesusah itu.


memaafkan itu....
memberi sedikit ruang di hati kamu..
cuma sedikit saja cukup..
karena kamu sayang mereka..
(dari film a moment to remember)

Senin, 14 Juli 2008

kenalan....

waow..here i am, making my own blog, again. hahaha.. secara semangat menulis sering pasang surut.. aku jadi sering lupa sama nama blog dan paswordku sendiri.. akhirnya, blog2 terdahulu tercecer dan tak terurus di mana2.. wordpress, blogspot, friendster, dll.. huhuhu.

tapi sekarang Insya Allah beda.. ayo semangat menulis!!