Jumat, 21 November 2008

what's worth it to have perfect ass...




hay people. itu fotoku bareng nisa (cw7 alias cah cilik 2) dan tantri si sekertaris redaksi (tantenya cah cilik2). selalu menyenangkan menghabiskan waktu sore di pak yon. asal jangan lagi ngejar deadline tulisan aja. btw, Mulai saat ini, aku akan mengganti "aku" dengan "saya". hehehehe... no spesific reason sih. pingin aja..

Anyway, sejak dulu jaman SD, saya selalu punya geng cewek. I know, some people see geng-geng-an sebagai sesuatu yang ngga banget. i love that. eh, but not the part when we specifically gather each other and talk someone in her back lo yaa.... ngomongin jelek2nya cowok sih sah-sah aja, tapi kalo ngomongin jeleknya cewek kok rasanya nggak solider banget ya? mm..kecuali kalo dia memang naujubile nyebelin. ahaha.. oke, say that i'm a feminist, and i don't care:D.

di setiap fase kehidupan saya, selalu ada sekelompok cewek yang menghiasi hari2 saya (halah). sampe kuliah pun begitu. i have many boy friends, some of them are very good to me, tapi tetep aja nggak ada yang bisa ngalahin teman2 cewek saya:D. i love them, adore them, and proud of them.. deep down, i do believe every girl is a star. dan keyakinannya kalo dia juga "bintang" gak akan nongol kalo gag ada orang2 yang support dia. geng cewek, meskipun sering bikin heboh dimana-mana (ngaku deh gw) tapi bisa jadi tempat aman buat cewek dimana dia menjadi dirinya sendiri. dunia silahkan jungkir balik dan saya masih akan baik2 saja asal saya punya teman2 cewek asik, hehe.

salah astu teman terbaik dan terpintar saya memang tidak lahir dengan bentuk badan bak gitar spanyol. sebagai gadis jawa tulen, dia malah mewarisi bentuk badan gendut dan sedikit berisi. ditambah style fashionya yang kadang bikin sakit mata dan serba mawut, dia memang lebih terlihat seperti gadis muda kurang perhatian alih-alih gadis super pintar berkelas dunia. tapi sebenarnya dia itu CANTIK loh. cantik banget malah.. kulitnya putih bersih dan matanya bulat ekspresif (asal lagi nggak habis nangis aja).

dia menjalani hidup yang lurus dan penuh pencapaian akademik. lulus cumlaude, keluar negeri berkali-kali, dapet beasiswa s2 prestisius. belum lagi ditambah kenyataan bahwa dia anak tunggal, dan neneknya setengah mati bangga sama dia. teman2nya adalah model orang2 happy yang senang ngobrol dan makan bareng. pokoknya hidupya menyenangkan!

kecuali hubungannya dengan laki2. saya sih cukup tahu ada hal-hal yang tidak bisa kita dapatkan dalam hidup ini. dia juga. kok ya kebeneran banget dapet cowok yang (oh tuhan maafkan saya karena menghujat) sangat fisik oriented, suka membanding2kan ceweknya dengan perempuan yang lebih cantik (DAN LEBIH KURUS. kek yang kurus bisa bikin kita imun dari hepatitis aja), dan selalu mengeluh dengan hidupnya.

dia (laki2 itu) cukup beruntung karena tidak pernah bertemu langsung dengan saya saat dia membanding2kan pacarnya sama perempuan lain. karena sekali saja dia begitu, saya bakal tampar dia langsung. nggak peduli dia itu lulusan UGM, kerja di pertamina dengan gaji jutaan perbulan dan manajer keuangan yang baik. bahwa menampar orang di depan umum bukan perbuatan elegan, gw juga ngerti. tapi membicarakan bokong perempuan lain lebih sempurna daripada bokong pacarnya yang dia bilang tidak proporsional adalah unforgiving.

dari segitu banyak hal2 menyebalkan yang diomongkan laki2 itu soal fisik cewek, BOKONG adalah hal yang paling bikin saya iritasi (aha, btw, seorang teman saya menobatkan iritasi sebagai kata2 yang "upi banggett", saking seringnya saya pakai kata itu:D).

melihat cewek yang rambutnya panjang kemilau memang lebih menyenangkan daripada melihat cewek rambutnya awutan dan ketombean. logis (meski menyebalkan)

berbincang dengan cewek bermuka mulus memang lebih asik daripada sama cewek yang jerawatan. logis (meski menyebalkan)

tapi seberapa efektifkah BOKONG yang PROPORSIONAL bagi kelangsungan kehidupan umat? plleeeeeaaasse.... (ucapkan dengan nada pelllllliiiiiiss ala tante tantri). ngga banget deh. sungguh..mati aja dunia kalo semua orang sibuk komentar bokong. i mean, yo olooo..bokong gitu lo.

pendapatku tentang bokong (dan laki2 yang sibuk komentar soal bokong) tidak akan berubah unless ada penelitian konkrit dan kredibel yang menunjukkan korelasi antara punya bokong sempurna dan masuk surga. see? dan wahai para lelaki, be a lil smarter, honey....

dan buat temanku yang berbokong tak sempurna tapi punya banyak kesempurnaan dalam bentuk lain, be happy. kebodohan ada pada matanya, bukan bokongmu :)

cheers, ladies..