Selasa, 27 Januari 2009

Postcard From..ME :)


People take different roads seeking fulfillment and happiness
Just because they’re not in your road,
Doesn’t mean they’ve gotten lost….
(Dalai Lama)


Sampai menjelang umur 22 tahun, banyak kejadian yang mengajarkan saya satu hal. Menyelesaikan masalah sahabatnya bukanlah tugas seseorang . Yang perlu dilakukan dengan sahabat adalah mendengarkan dan ada saat dia butuh.

Oke. I technically practice that thing. Dan sepertinya, ini penyebab saya bisa awet berteman dengan orang-orang yang luar biasa berseberangan dengan karakter saya.

Misalnya, saya bisa berteman sangat baik dengan tipe player yang senang main api ke semua makhluk berjenis kelamin laki-laki meski sudah punya pacar ganteng, sopan, pintar (ibaratnya hewan kurban, dia itu KAMBING paling mahal deh. Dia: pacar temen saya). Mottonya (nya: temen saya) adalah: jangan panggil aku XXX kalo nggak bisa bikin dia (si target) ngajak jalan. Jerk, I know. But guess what, she ALWAYS make it. Sigh.. Pria2 malang itu, semoga cepat diberi kesadaran.

Anyway, lanjut..

Sudah prinsip saya (tsahh) menjadi teman yang professional. Professional di sini artinya tidak mencampuri urusan pribadi mereka. Bok, jangan salah ya. Bukan berarti saya anti mendengar curhatan mereka. Sebaliknya, saya adalah salah satu tong sampah utama (duh, nggak suka gw sama diksinya), mm.. konsultan buat segambreng orang. Dan saya menikmati kok.. So, klien-klien aunty tenang saja yaa…(saya mulai senang memanggil diri saya aunty. Soalnya temen deket ada yang mau punya anak. Dan saya sudah request panggilan itu dari sekarang:D)

Nah, resep ampuh saya ya itu tadi, jangan bertindak terlalu jauh. Dengarkan curhat mereka. Kasih pendapat kalau diminta. Kalo enggak ya wis, dengerin aja. Itu sudah cukup kok..

Tapi, akhir2 ini saya kok tergoda melanggar prinsip saya ya. Penyebabnya adalah, masalah teman saya itu sudah sedemikian gawatnya. Urgent. Nggak bisa didiemin aja. Selama ini, saya lebih sering tutup mulut sama masalah teman saya itu. Tutup mulut adalah tindakan bijak (menurut saya) karena saya cenderung berkomentar pedas kalau sudah main hati (baca: emosi). FYI, I’m not proud of it, sumpah. Ingin rasanya saya nepuk bahunya dan bilang: WAKE UP, dear. Mbok ya do something!

People take different roads seeking fulfillment and happiness. Saya tahu. Setiap orang memilih jalannya sendiri. Hanya karena mereka mengambil jalan yang beda, bukan berarti mereka salah jalan. Tapi kalau menurut saya dia seharusnya berpikir ulang, salah nggak sih?

Anyway, jadi ingat film Because I Said So. Sang ibu sambil menangis bilang: “Aku mungkin terdengar terlalu ikut sampur. Tapi kalau aku melihat putriku sedang berjalan ke arah jurang, haruskah aku hanya melambai dan berkata sampai jumpa? Well I can’t do that!!” (adegan mungkin gak persis begitu ya. Tapi kurang lebihnya sama lah, hehe. Sedikit lupa).

Teman saya memang tidak sedang berjalan menuju jurang (atau, semoga dia tidak sedang berjalan ke arah situ), tapi saya merasa berhak mengingatkan dia.

Bahwa dia tidak seharusnya diam saja

Bahwa dia berhak mengajukan konfirmasi “mau dibawa kemana aku?”

Bahwa dia –sungguh demi Tuhan- berhak diperlakukan lebih baik dari ini

Bahwa dia tidak seharusnya terus-terusan bersikap permisif ..


Sekali lagi, saya hanya tidak ingin menjadi seseorang yang diam saja melihat temannya terjun bebas...

Btw, teman saya meminta postingan ini ditulis dalam bahasa inggris biar dia (sumber masalah) ngerti. Well, dia (sumber masalah) nggak harus paham semua tulisan saya di atas. Yang dia perlu paham cuma satu kalimat penutup saya.

HEY JACKASS, MY FRIEND IS NOT AN ACCESSORY!


Cheers
~L~

8 komentar:

Ndez mengatakan...

upi banget klo di curhatin diem.. tapi klo saking gak tahannya.. dia bakal komen yang pedeus bgt!!! :D

si Tomoe punya istilah baru tuh buat profesi mu yg baru ini... yaitu PELA-CUR = pelayan curhat.

Luf mengatakan...

@ ndes
ahahahhaha...
PELACUR?? hem..kewren kewren.. hihihi. kocak banget!

Mariamellie mengatakan...

ih jangan mau ah dibilang pela-cur... ih amit duech....

duuuh dear upichan... I love you so much!!! you share the same words with Anis, you know!!! :-)exactly with the same Tone!!! maybe the same expression as well on you guys faces.. :-)

doa'kan saja semoga eike segera ke jogja... heheheheh... banyak cerita2 niccchhh... hihii... ayo Ndes... ntar kita plan the trip together...yaw...

tulisannya nendang boo.. hem emang ya cowok itu dasar!!!! :-)

Luf mengatakan...

you ARE going to Jogja????? WAW.ASIIIIIIIIIIIIIIIIIIKKKKKKK

Anonim mengatakan...

“mau dibawa kemana aku?”...

Ra melu-melu...

Anonim mengatakan...

@ abdee:

yo..memang ra melu2. ini tidak ada hubungannya denganmu:))

by: blog owner

Anonim mengatakan...

hemmm kaya lagu nya melly "gantung"

lebih baik di putisin daripada di gantung...

klo di putisin kan ada keputusan pasti..
klo di gantung???

Anonim mengatakan...

@ anonim

THAT'S EXACTLY THE POINT.. hegh..

by: blog owner