kadang, waktu yang terbatas membuat seorang wartawan terpaksa jadi wartel (wartawan telepon). berikut ini adalah salah satu kisah wartel yang cukup miris..
kronologis..
bapak X: halo assalamualaikum mbak!
saya: waalaikumsalam..sibuk pak?
X: oh, nggak kok. ada apa mbak?
s: mau ngobrol aja pak, sebentar
x: OKE..kita ngobrol apa nih?
s dan x terlibat percakapan selama beberapa saat
s: gimana kalau saya nanti siang mampir ke kantor pak?
x: OH, OMONG-OMONG SAYA LAGI UMROH JE MBAK
s: WHAT?? ehm..jadi, sekarang masih di arab pak?
x: iya, sedang di arafah
OH MY GODNESS..S syok setengah mati. setelah memaksa "cut" percakapan, s memutuskan percakapan dengan sopan. biasanya, S melakukan telepon menggunakan telepon kantor. ntah kenapa, hari itu dia memutuskan menelpon lewat hape sendiri. dan setelah menelpon mr.X, dia mendadak malas ngecek pulsa... oh my my
Rabu, 13 Mei 2009
Langganan:
Postingan (Atom)